Gigi Palsu atau Gigi Tiruan, sebagian besar orang tua memakai gigi tiruan. Memang ini merupakan kebutuhan bagi kakek dan nenek untuk menggantikan gigi mereka yang telah hilang. hal ini lumrah. Namun tidak semua pengguna gigi tiruan telah berusia lanjut. Karena sebagian dari pengguna juga berasal dari kalangan muda mudi. Misalnya akibat kecelakaan, atau mungkin karena tidak pernah menjaga kebersihan gigi dan mulutnya, atau karena penyakit kencing manis (diabetes) yang menyebabkan giginya gampang menjadi goyang, mungkin juga karena penyakit AIDS, dan masih banyak lagi penyebab-penyebab lainnya.
Jadi sangat tidak menutup kemungkinan seseorang menggunakan gigi tiruan pada usia muda.
Namun ada pula kebiasaan daerah tertentu memakai gigi tiruan dengan bahan emas sebagai tanda status sosial.
Gigi tiruan dibedakan menjadi dua yaitu
- Gigi tiruan lepasan (bisa dilepas sendiri oleh pengguna)
- Gigi tiruan cekat ( hanya bisa dilepas oleh dokter gigi)
Gigi tiruan sangat bervariasi bahan-bahannya, dan setiap personal memiliki kasus yang berbeda, maka penanganannya pun sangat personal. Kami sebagai dokter gigi perlu melihat pantas atau tidak seseorang diberi penanganan dengan gigi tiruan lepasan misalnya, kami perhitungkan semua untung ruginya bagi pengguna.
Berbeda halnya dengan tukang gigi yang hanya mendapat ilmu turun temurun, mereka tidak menguasai ilmu medis, sehingga seringkali hanya mementingkan enak tidaknya dipakai oleh pengguna, dan seringkali masalah timbul beberapa tahun kemudian. Biasanya para tukang gigi yang hanya belajar pada mbah buyutnya langsung melekatkan gigi tiruan dengan bahan tertentu yang sangat berbahaya jika diaplikasikan langsung pada rongga mulut.
Untuk masalah harga pembuatan, sangat bervariasi tergantung beratnya kasus.
Penulis : Agam Rosyidi, drg., Sp.KG
URL Artikel : https://gigiku.com/gigi-palsu.html